Halo sobatq, siapa diantara kalian yang suka membaca cerpen, novel dan buku lainnya? Kalau Saya suka banget, dan alhamdulillah sudah beberapa buku antologi cerpen dan puisi yang salah satunya terdapat karya Saya. Seperti baru-baru ini, Saya bersama teman-teman penulis dari berbagai latar, hingga berbagai daerah telah berhasil membukukan karya setelah mengikuti kelas KMO Batch 26 kelompok 11 beberapa waktu lalu. Kumpulan cerpen tersebut kami beri judul Garwa: Sigaraning Nyawa.
Jadi, Garwa ini sering dipahami dengan “Sigaraning Nyawa” yang artinya belahan nyawa atau belahan jiwa. Yang tentunya memiliki makna jika istri adalah belahan jiwa bagi suaminya.
Oiya, hampir terlupa. KMO atau Komunitas Menulis Online ini kerap mengadakan kelas belajar secara online loh. Dan, ketika nama kita terdaftar, kita akan di add di whatsapp grup dan grup khusus telegram. Tapi, ada tantangannya setelah kelas berjalan, dan tugas harus dikerjakan sesuai deadline yang diberikan. Jika sebanyak 3 kali kita tidak ontime mengerjakan tugas, maka bersiap-siaplah "ditendang" dari grup.
Dalam buku antologi ini, karya tulisanku ada di halaman 32 dengan judul 'Ujian Cinta'. Judul tersebut terinspirasi dari kisah-kisah yang terjadi di saat pandemi seperti sekarang ini. Dan, harapan Saya, semoga pembaca dapat memetik hikmahnya.
Sekilas Cerita Tentang Ujian Cinta
Setiap perjalanan hidup anak manusia, tentunya tak pernah luput dari yang namanya masalah, terlebih ujian ketika menjalani biduk rumah tangga. Ada-ada saja hal yang dapat memancing masalah baru, tapi itu semua tergantung pada diri sendiri, mau menyelesaikan dengan kepala dingin, atau tidak.
Pada cerita yang Saya angkat ini mengisahkan tentang perjuangan seorang wanita dalam mempertahankan biduk rumah tangganya. Meski sempat ditentang oleh orangtua, tapi karena si wanita memiliki keteguhan hati, ia pun dapat menjalani hari-harinya dengan bahagia bersama keluarga kecilnya. Namun, siapa sangka jika kedatangan adiknya yang tiba-tiba membuat keadaan yang sebenarnya terungkap, dimana ia sedang tidak baik-baik saja. Akan tetapi, saat sang adik menawarkan untuk pergi meninggalkan suaminya dan pulang bersama ke rumah orangtua, ia tidak mau, justru memilih tetap bertahan, sebab ia yakin suatu hari nanti akan ada keajaiban yang membuat kehidupan rumah tangganya lebih baik dari yang sekarang.
Pelajaran Yang Bisa Dipetik Dari Setiap Cerita
Setiap karya pastinya memiliki maknanya masing-masing, sama halnya dari cerpen yang Saya tulis ini. Saya berharap, banyak yang bisa dipetik. Memang, terkadang adakalanya kita merasa hidup itu tidak adil, tapi jika mau disikapi dengan hati lapang, maka ins Syaa Allah semuanya akan terasa indah. Pada cerpen berjudul Ujian Cinta, Saya mengajak pembaca untuk lebih bersyukur apa yang telah diperoleh, karena di luaran sana masih banyak yang ternyata hidupnya tidak seberuntung kita.
Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga
Dari cerpen berjudul Ujian Cinta, Saya juga mengajak supaya pasangan suami istri hendaklah saling menerima, terbuka dan menjaga komunikasi keduanya dengan baik. Sebab, pondasi rumah tangga bisa saja runtuh jika kedua pasangan tidak saling menerima dan berlapang dada, tak saling terbuka, hingga berakhir hilangnya rasa. Naudzubillah. Semoga kita terhindar dari hal demikian. Aamiin.
Ngomongin soal membangun harmonisasi antara suami-istri, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan, diantaranya:
- 1. Saling.
Suami hendaklah membantu pekerjaan istri seperti misalnya menjaga anak ketika istri masak, membantu membersihkan rumah, mencuci, memasak dan pekerjaan lainnya. Sedangkan istri, tak mengapa sesekali memijat suami saat ia kelelahan pulang dari bekerja, membuatkan makanan kesukaan suami, menyediakan minuman untuk suami.
- 2. Jalan Berdua
Meski sudah memiliki banyak anak dan disibukkan dengan pekerjaan, ada baiknya antara suami-istri membuat jadwal untuk me-time berdua. Anak-anak bisa dititip sebentar ke neneknya atau pengasuhnya. Tidak perlu ke tempat yang jauh-jauh, bisa misalnya ke taman, pantai, nonton bioskop atau tempat rekreasi lainnya yang pernah didatangi semasa awal menikah dulu.
Dan, banyak hal sepele lainnya yang bisa dilakukan untuk menjaga hubungan suami-istri menjadi lebih baik. Jika ada sesuatu kendala atau masalah, ada baiknya dibicarakan berdua. Seperti sebuah cerpen yang Saya baca baru-baru ini mengenai Jurus Jitu Sang Suami karya mbak Deris Afriani. Pada cerpen yang ia tulis mengisahkan usaha sang suami dalam mengembalikan istrinya seperti dulu, tidak larut dalam kesedihan yang mendalam. Intinya sih kita boleh-boleh saja bersedih, tapi jangan sampai berlarut-larut hingga mengabaikan seseorang yang membutuhkan kehadiran kita, suami.
Nah, kalau kalian biasanya melakukan apa supaya keharmonisan selalu tercipta? Monggo share di kolom komen, siapa tau banyak pembaca lainnya yang ikut terinspirasi.
Cinta itu bukannya harus ada restu orang tua ya kak, karena kalau gak ada restu dari awal, walaupun dipertahankan akan kandas pada waktunya nanti, memang sih belahan jiwa ya susah kalau udah belahan jiwa dan rasa yang bermain. Btw sekarang memang banyak ya kelas menulis online , jadi gak susah buat belajar bagi yang baru mau mulai menulis.
BalasHapusWah..daebak. selamat kak. KMO ini aku ikut di grup fb doang. Tapi ngga aktif. Dulu gabung karena mentornya pak Isa kan ya. Suaminya asma nadia kan ya kak?
BalasHapusBenar banget mbak..., saat berumah tangga, selain di uji harta dan segalanya, ada hal yg paling tersulit, adalah bagaimana bisa menerima kekurangan masing2. Kalau aku sama suami selalu menyisihkan waktu untuk jalan berdua, ini bertujuan untuk mewaraskan diri dengan segala hal yang sudah dijalani. Diskusi lebih santai tanpa beban diluar berdua itu lebih baik, sambil menikmati pemandangan atau makanan kesukaan 😁
BalasHapusBener banget kesetiaan itu bisa diukur ketika tidak punya apa2 ya mbak kalau setia masih banyak harta namanya matre donk hihi ,..bagus resensi cerpennya
BalasHapusBerhubung belum punya pasangan tetapi biasanya sih komunikasi yang nomor satu... Itu merupakan kunci untuk langgeng hubungan, benar gak sih?
BalasHapusMengalah dan berbicara. Dua hal yang harus dilakukan dalam berhubungan dengan suami. Mengalah tapi bukan pada hal yang tidak tepat. Bicara, setiap saat ada yang harus diutarakan. Makasih Kak udah baca cerpen lamaku itu.
BalasHapusWah mba elva ikut KMO, keren ih. Aku ingin ikut tapi kuatir ga maksimal. Memang ketika berumah tangga kita harus bisa melepas ego masing2 ya mbak.
BalasHapusTepat banget kak, istri memang diuji ketika suami tak memiliki apa-apa. Dan suami diuji ketika memiliki segalanya.
BalasHapusSuami dan istri memang partner yang harus "saling". Akan terasa timpang memang kalo salah satu saja yang membutuhkan.
Wah selamat ya Mbak bisa terpilih ke dalam Antologi KMO. Semoga bukunya laku di pasaran dan juga segera menerbitkan buku karya pribadi.
BalasHapusMenanggapi soal hubungan suami istri, memang mempertahankan dan menjaga agar cinta itu membara pekerjaan yang luar biasa berat. Namun sepertinya kunci keluarga yang bahagia ketika keduanya bisa saling melengkapi dan berkomunikasi dengan baik
Betul sekali kak buat menjaga keharmonisan rumah tangga ini justru dari hal-hal yang kelihatannya simple ya tapi malah efeknya luar biasa
BalasHapus