Langsung ke konten utama

Bersama Kita Dukung Partisipasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024

Bersama Kita Dukung Partisipasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024


Masyaa Allah, tanpa terasa pesta demokrasi akbar bagi seluruh rakyat Indonesia akan segera berlangsung, yang diinformasikan berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang melalui Pemilihan Umum (Pemilu) serentak. Mari bersama kita sukseskan, dan gunakan hak pilih dengan sebaik mungkin.

Tepat tanggal 28 November 2023, Saya berkesempatan mengikuti acara live streaming yang diadakan oleh Ruang Publik KBR bekerjasama dengan NLR Indonesia dengan tema "Partisipasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024" dengan dua orang narasumber, yakni:
  1. Noviati, S.IP - PPRBM (Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat) sekaligus Tim Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu).
  2. Kenichi Satria Kaffah, remaja dengan disabilitas.

Salut dengan semangat Kenichi Satria Kaffah - dalam menyambut pemilu 2024 - yang merupakan salah satu remaja dengan disabilitas. Sebab, baginya hak suara menentukan nasib bangsa kedepannya. Bahkan, dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 pun juga menerangkan tentang Penyandang Disabilitas, pada pasal 13 menyatakan bahwa hak politik bagi penyandang disabilitas. Sedangkan pada Pasal 75 ayat 1 berbunyi bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin agar penyandang disabilitas dapat berpartisipasi secara efektif dan bermakna dalam kehidupan politik.

Tantangan Orang dengan Penyakit Kusta Terhadap Pemilu 2024

Penyakit kusta atau lepra masih merupakan isu kesehatan di beberapa wilayah di Indonesia. Meskipun prevalensinya telah menurun secara signifikan, namun tantangan yang terkait dengan stigma, diskriminasi, dan ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan masih ada. Hubungan antara penyakit kusta dan pemilu 2024 mungkin tidak langsung, tetapi beberapa faktor dapat memengaruhi partisipasi pemilih yang terkait dengan penyakit kusta:
  • Stigma dan Diskriminasi.
Orang yang pernah menderita atau masih menderita penyakit kusta mungkin mengalami stigmatisasi dan diskriminasi. Hal ini dapat menjadi hambatan untuk berpartisipasi dalam proses pemilu karena ketakutan akan penolakan sosial.

  • Akses Terhadap Informasi:
Orang dengan penyakit kusta mungkin menghadapi tantangan akses terhadap informasi tentang proses pemilu, lokasi pemungutan suara, dan hak-hak pemilih. Upaya harus dilakukan untuk memastikan informasi tersebut dapat diakses dan dipahami dengan baik oleh semua pemilih, termasuk mereka yang memiliki penyakit kusta.

  • Keterbatasan Fisik:
Beberapa orang yang telah mengalami dampak parah penyakit kusta mungkin mengalami keterbatasan fisik yang dapat membuat sulit bagi mereka untuk mengakses lokasi pemungutan suara yang tidak ramah disabilitas. Pemastian aksesibilitas fisik di tempat pemungutan suara menjadi penting.

  • Pendidikan Pemilih:
Diperlukan upaya untuk memberikan pendidikan pemilih kepada komunitas yang mungkin kurang terlayani, termasuk mereka yang terkena penyakit kusta. Ini mencakup penjelasan hak-hak pemilih, proses pemilu, dan cara melibatkan diri dalam demokrasi.

  • Kerja Sama dengan Organisasi Kesehatan dan Masyarakat Sipil:
Kerja sama antara lembaga pemilu, organisasi kesehatan, dan kelompok masyarakat sipil dapat meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap pemilih yang terkena penyakit kusta.

Upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih yang terkait dengan penyakit kusta memerlukan pendekatan holistik dan inklusif. Ini melibatkan kampanye pendidikan, peningkatan aksesibilitas, dan mengurangi stigma sosial terhadap orang dengan penyakit kusta. Peran pemerintah, LSM, dan masyarakat umum sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi penuh semua warga negara dalam proses pemilu.
Noviati, S.IP

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bu Noviati, S.IP dalam talkshow beberapa hari lalu, jika sebagai Panwaslu mereka harus memastikan para penyandang disabilitas bisa mendapatkan haknya untuk ikut memberikan suara dalam pemilu seperti yang tertera dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016.
"Sejak tahun 1978 Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (PPRBM) Solo sudah aktif menangani pemberdayaan Disabilitas dan OYPMK. Lalu pada tahun 2012 berkolaborasi dengan NLR Indonesia hingga kini dalam meluaskan jangkauannya." 
~ Noviati, S.IP ~

Partisipasi Politik Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024

Partisipasi politik remaja dengan disabilitas dalam pemilu 2024 dapat dilakukan melalui beberapa bentuk partisipasi, termasuk:
  • Pendaftaran Pemilih.
Mendorong remaja dengan disabilitas untuk mendaftar sebagai pemilih segera setelah memenuhi syarat usia.

  • Edukasi Pemilih.
Menyediakan informasi dan edukasi tentang proses pemilu, calon, dan isu-isu politik kepada remaja dengan disabilitas.

  • Aksesibilitas Pemilu.
Memastikan lokasi pemungutan suara dan materi pemilu dapat diakses dengan baik bagi mereka yang memiliki berbagai jenis disabilitas, seperti fasilitas akses dan petunjuk yang jelas.

  • Pendidikan Politik.
Mengadakan forum atau seminar yang memfasilitasi diskusi politik, memberikan pemahaman mendalam tentang isu-isu kunci, dan merangsang partisipasi aktif.

  • Penggunaan Teknologi.
Memanfaatkan teknologi untuk memudahkan partisipasi, seperti aplikasi atau situs web yang dapat diakses dengan mudah oleh mereka dengan disabilitas.

  • Pelibatan dalam Proses Pemilihan.
Mendorong partisipasi aktif dalam kampanye, misalnya melalui kegiatan sukarela, debat, atau mendukung kampanye penyandang disabilitas.

  • Pemantauan Pemilu.
Melibatkan remaja dengan disabilitas dalam kegiatan pemantauan pemilu untuk memastikan pelaksanaan yang adil dan inklusif.

  • Partisipasi Online.
Mendorong partisipasi melalui media sosial dan platform online untuk menyuarakan pandangan dan mendiskusikan isu-isu politik.

Dengan memperhatikan kebutuhan khusus remaja dengan disabilitas dan memastikan aksesibilitas, tentunya dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung partisipasi penuh dalam proses demokratis.

Peran Panwaslu Dalam Memfasilitasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Memberikan Hak Suaranya

Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) memiliki peran penting dalam memastikan bahwa semua warga, termasuk remaja dengan disabilitas, dapat memberikan hak suaranya secara adil dan inklusif. Berikut beberapa peran yang dapat dimainkan oleh Panwaslu untuk memfasilitasi partisipasi remaja dengan disabilitas:
  • Aksesibilitas Pemungutan Suara.
Memastikan bahwa lokasi pemungutan suara dapat diakses dengan mudah oleh orang dengan berbagai jenis disabilitas. Ini termasuk aksesibilitas fisik, seperti ramph dan tangga roda, dan juga aksesibilitas informasi, seperti petunjuk dalam format yang dapat diakses oleh orang dengan disabilitas penglihatan atau pendengaran.

  • Pelatihan dan Kesadaran.
Memberikan pelatihan kepada petugas pemilu tentang cara berinteraksi dengan pemilih yang memiliki disabilitas. Hal ini melibatkan pemahaman tentang berbagai jenis disabilitas dan cara menyediakan dukungan yang diperlukan.

  • Pendidikan Pemilih.
Mengadakan kampanye pendidikan pemilih khusus untuk remaja dengan disabilitas, memberikan informasi tentang proses pemilihan, hak-hak mereka, dan cara mengatasi hambatan yang mungkin mereka hadapi.

  • Fasilitas Pemungutan Suara Khusus.
Menyediakan fasilitas khusus di lokasi pemungutan suara, seperti bilik suara yang dapat diakses dengan kursi roda atau petugas yang terlatih untuk membantu pemilih dengan disabilitas.

  • Konsultasi dengan Komunitas Disabilitas.
Melibatkan komunitas penyandang disabilitas dalam perencanaan dan pelaksanaan pemilu, untuk memahami kebutuhan dan hambatan yang mungkin mereka hadapi.

  • Pemantauan Pelaksanaan Aksesibilitas.
Memantau secara aktif pelaksanaan aksesibilitas di lokasi pemungutan suara dan merespons masalah yang muncul dengan cepat.

  • Media Sosial dan Informasi Online.
Menyediakan informasi tentang pemilihan melalui media sosial dan situs web yang dapat diakses dengan mudah oleh semua orang, termasuk remaja dengan disabilitas.

  • Kemitraan dengan Organisasi Disabilitas.
Bekerja sama dengan organisasi dan kelompok advokasi disabilitas untuk mendukung partisipasi yang lebih baik dan menyediakan sumber daya tambahan yang mungkin diperlukan.

Dengan melibatkan Panwaslu dalam upaya-upaya ini, diharapkan partisipasi remaja dengan disabilitas dalam pemilu dapat ditingkatkan, dan hak suara mereka dapat diwujudkan dengan lebih baik.

Semangat Kenichi Dalam Pemilu 2024 Untuk Masa Depan Indonesia

Kenichi Satria Kaffah, remaja dengan disabilitas

Bernama lengkap Kenichi Satria Kaffah, akrab disapa dengan nama Ken, yang saat ini aktif sebagai mahasiswa. Dalam kesempatannya, menceritakan betapa antusiasnya ia dalam menyambut pemilu 2024 yang tidak lama lagi akan berlangsung. Bahkan, ini merupakan kali pertamanya ia ikut terlibat secara langsung. Dan, Ken berharap semangat yang ia rasakan juga dirasakan oleh remaja disabilitas lainnya.
"Saya berharap edukasi dan penyuluhan tentang politik dan pemilu terus diadakan, khususnya untuk disabilitas remaja, supaya makin banyak remaja disabilitas yang mengerti betapa pentingnya partisipasi para disabilitas dalam membawa kemanfaatan."
~ Kenichi Satria Kaffah ~

Nah, itulah beberapa hal menarik yang bisa Saya informasikan dan semoga bermanfaat. Dan, mari bersama kita dukung Partisipasi Remaja dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024 agar berjalan dengan lancar.

Komentar

  1. Remaja disabilitas kalau diarahkan pastinya banyak talenta yang bisa mereka kembangkan karena mereka pnya keinginan dan rasa tau yang besar juga..semangat ya

    BalasHapus
  2. Semua punya hak yang sama dalam memberikan suaranya, termasuk mereka yang disabilitas juga dong ya. Makanya penting untuk edukasi menyeluruh ya.

    BalasHapus
  3. Huah, semoga edukasi pentingnya remaja disabilitas ini menyebar ke seluruh Indonesia, supaya mereka bener sadar pentingnya ikut pesta demokrasi ini dan suara bisa terkumpul maksimal di seluruh Indonesia. Suara mereka tidak dicurangi gitu maksudnya :D

    BalasHapus
  4. Partisipasi remaja dengan disabilitas dalam Pemilu 2024 tentu memiliki hak yang sama dengan WNI lain dalam keadaan fisik normal. Senangnya kini sudah semakin disosialisasikan soal politik terutama aksesnya dalam memilih calon wakil rakyat. Semoga semua wacana berjalan lancar dan sesuai tujuannya aamiin.

    BalasHapus
  5. Semoga semuanya bisa ikut berpartisipasi aktif ya mendukung pesta demokrasi Pemilu 2024 termasuk disabilitas

    BalasHapus
  6. Senang sekali dengan diskusi terbuka seperti ini sehingga membuka mata dan semoga untuk penjaga pemilu nanti, Disabilitas dan OYPMK tetap dibantu dan dibimbing ketika ingin mencoblos pemilu 2024.

    BalasHapus
  7. Salah satu hal yang bisa anak remaja lakukan adalah mengambil peran dalam Pemilu. Meski dengan difabel tetap bisa melalukan yang terbaik untuk negara ini.

    BalasHapus
  8. Semoga stigma kusta ini segera mereda dan teman2 disabilitas memang mendapatkan hak yang layak untuk bisa mencoblos

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Maaf jika tidak saya publish komentar yang menyertakan link.

Postingan populer dari blog ini

Tingkatkan Literasi Anak Melalui Media Boneka

  Pict. Dok. Yulianto Di daerah terpencil di dusun Jajar Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, seorang laki-laki paruh baya berdiri di depan sekelompok anak-anak yang duduk di lantai beralaskan tikar. Laki-laki itu adalah pelopor Rumah Baca Bintang, sebuah inisiatif yang didirikannya untuk memberikan akses pendidikan dan literasi bagi anak-anak di daerah terpencil. Dengan senyum hangat yang selalu menghiasi wajahnya, ia memandang anak-anak dengan penuh kasih dan semangat. Anak-anak menatapnya dengan mata penuh antusiasme, laki-laki itu kemudian mengangkat sebuah buku berwarna cerah, membukanya perlahan, dan menunjukkan gambar-gambar di dalamnya.  "Buku ini," katanya, "adalah jendela ke dunia yang lebih luas. Lewat membaca, kalian bisa menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah kalian kunjungi, bertemu dengan tokoh-tokoh hebat, dan menemukan berbagai ilmu yang akan membantu kalian meraih mimpi-mimpi besar." Ia melanjutkan dengan penuh semangat, "Kalian mungkin tingga...

#BilangAjaGak: Cara Mencegah Social Engineering

Juni 2022, mendadak mendapat pesan singkat dari sepupu untuk berhati-hati jika ada oknum yang mengatasnamakan Bank BRI, sebab sudah ada temannya yang tertipu oleh informasi dan nomor WhatsApp palsu yang mengatasnamakan Bank BRI  hingga tabungannya terkuras. Jadi ceritanya, teman sepupu Saya itu mendapat pesan singkat masuk ke WhatsApp-nya, anehnya nomor oknum yang mengaku petugas dari BRI itu centang biru. Otomatis dia tidak curiga. Pesan itu berisi tentang informasi jika seluruh nasabah diminta melakukan konfirmasi setuju/ tidak setuju atas perubahan tarif transaksi yang awalnya transfer antar bank hanya Rp 6.500/ transaksi menjadi Rp 150.000/ bulan. Tentunya dengan membalas pesan itu dengan format yang diberikan. Sebagai kaum mendang mending, terlebih mencari uang tidaklah mudah, tentunya panik dan tanpa disadari mengikuti instruksi yang diberikan oleh oknum penipu. Kasus di atas disebut juga dengan Social Engineering, dimana pelaku melakukan teknik manipulasi psikologis yang dig...

BRImo Beri Kemudahan di Segala Kebutuhan

Sebagai ibu rumah tangga yang dipenuhi dengan segala kesibukan, ada saatnya aku ingin menikmati me time dengan bermain game, terasa seru aja karena game memiliki tantangan dalam menyelesaikannya agar bisa menjadi sang pemenang, seperti misalnya game Mobile Legends. For your information! Mobile Legends ternyata masuk dalam genre MOBA, merupakan singkatan dari Multiplayer Online Battle Arena. MOBA merupakan genre permainan online, yakni di mana dua tim bersaing untuk mengalahkan tim lawan dengan menghancurkan struktur atau bangunan lawan. Nah, permainan ini membutuhkan kerjasama tim yang solid agar bisa mengalahkan lawan. Awal bermain mobile legend, Saya penasaran dengan tampilan lawan yang keren-keren, bahkan di tim sendiri juga ada yang tidak kalah keren. Maklum, Saya tahunya hanya bermain, sehingga tidak begitu mendalami jenis game tersebut. Setelah mencari tahu dari suami dan searching di google, ternyata istilah diamond yang pernah Saya dengar adalah pintu gerbang menuju skin ekskl...