Hampir setiap pagi, sebelum matahari sempurna naik dari timur, aku sudah bersiap mengais rezeki di sudut kota. Menggunakan jaket kuning yang warnanya sudah mulai memudar dan helm yang sudah menemani ratusan perjalanan, aku menyapa pagi dengan semangat yang tak pernah gentar. Namaku Trimal, seorang pengemudi ojek online, yang merupakan satu dari ribuan pengendara yang mewarnai jalanan kota Bengkulu sejak pagi.
Aku memulai hari dengan menyalakan motor kesayangan, mengecek aplikasi di ponsel, lalu memutar kunci dengan harapan hari itu akan membawa cukup order untuk ditabung dan memenuhi keperluanku.
Pagi hari adalah waktu terbaik untukku mencari penumpang. Jalanan belum padat, udara masih sejuk, dan matahari belum menyengat terlalu keras. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang selalu menjadi tantanganku, mata yang kerap terasa kering dan perih akibat debu, angin, dan polusi kota.
“Sepele, tapi bikin gak nyaman seharian. Apalagi kalau udah masuk siang, mata mulai perih, kaya ada pasir nempel.”
Pekerjaanku sebagai pengemudi online menuntut banyak waktu di jalanan. Mulai dari harus menembus lalu lintas yang padat, menghadapi sinar matahari yang terkadang terasa membakar kulit, bahkan kadang melewati jalan sempit yang berdebu. Semua itu bukan hanya melelahkan fisik, tapi juga mempengaruhi kesehatan mata. Aku pernah merasa penglihatan mulai buram di sore hari, mata merah, dan berkedip terasa menyakitkan. Saat itulah aku sadar bahwa tubuh–termasuk mata–perlu dirawat sebaik mungkin.
Aku pernah pergi ke dokter mata setelah beberapa hari merasakan ketidaknyamanan. Dari hasil pemeriksaan, dokter mengatakan jika mataku mengalami gejala mata kering, suatu kondisi di mana mata tidak menghasilkan air mata yang cukup atau kualitas air mata tidak memadai untuk menjaga kelembapan.
“Kalau dibiarkan, bisa ganggu penglihatan,” kata dokter. “Apalagi kerja di luar ruangan, harus lebih waspada.”
Suatu siang, aku mendapat order dari seorang ibu muda dengan dua anaknya yang masih kecil. Dengan tujuan ke rumah sakit. Jalanan saat itu macet, dan motor yang aku kendarai harus melambat sambil menyalip perlahan di antara mobil yang saling bersaing menuju ke tempat tujuannya. Debu dari kendaraan besar mengepul di udara, masuk ke sela helm, dan sesekali menusuk mata.
Setelah selesai mengantar ibu itu dengan selamat ke tujuannya, aku berhenti sejenak di pinggir taman. Aku melepas helm, menarik napas panjang, lalu meraih botol kecil dari saku jaket. Dua tetes di mata kiri, dua tetes di kanan. Seketika, rasa perih di mata mereda.
Sejak saat itu, aku selalu membawa obat tetes mata di kantong jaket, menjadikannya sebagai bagian dari perlengkapan yang wajib dibawa, sejajar pentingnya dengan dompet dan ponsel. Jika mulai terasa mata sepet, perih dan lelah, aku pun berhenti sejenak menyempatkan diri untuk meneteskan obat itu ke mata. Rasa segar dan nyaman setelahnya membuatku bisa kembali fokus menjalankan tugas.
Suatu ketika ada seorang pengemudi ojek online juga yang sedang duduk tidak jauh dariku memperhatikan dan bertanya, “Bang, itu tetes mata ya? Emang sering kena debu?”
Aku mengangguk. “Iya. Kalau udah kerja di jalan tiap hari, mata ini kayak lupa kapan terakhir istirahat. Tapi jangan dianggap enteng. Kalau kering terus, bisa bikin masalah.”
Anak muda itu terlihat berpikir. Ia kemudian duduk lebih dekat, meminta saran. Aku pun memberi saran agar menggunakan obat tetes mata Insto Dry Eyes.
Penyebab Umum Mata Kering
Mata kering terjadi ketika produksi air mata tidak mencukupi atau kualitas air mata menurun, sehingga mata tidak terlindungi dan terhidrasi dengan baik. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Lingkungan dan Kebiasaan
- Seringnya terkena paparan angin, debu, dan polusi saat mengendarai motor, bisa mempercepat penguapan air mata.
- Menggunakan AC atau kipas angin terus-menerus bisa membuat mata lebih cepat kering.
- Menatap layar digital terlalu lama (komputer, HP, TV) dan lebih jarang berkedip saat menatap layar, sehingga air mata menguap lebih cepat.
- Usia dan Perubahan Hormon
Mata kering umumnya terjadi pada seseorang yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas, terutama pada wanita setelah menopause, disebabkan oleh menurunnya hormon yang berperan dalam produksi air mata.
- Penggunaan Lensa Kontak
Pemakaian lensa kontak dalam waktu yang cukup lama tidak hanya mengganggu permukaan mata namun juga dapat mengurangi kelembapan alami pada mata.
- Kondisi Medis Tertentu
Biasanya disebabkan karena diabetes, alergi mata dan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar air mata serta air liur dan penyakit tiroid
- Efek Samping Obat-obatan
Seseorang yang mengonsumsi obat antihistamin, dekongestan, obat tekanan darah tinggi, dan antidepresan dapat mengalami mata kering karena obat-obatan tersebut dapat menurunkan produksi air mata.
- Kurangnya asupan air dan nutrisi
Dehidrasi atau kurang asupan omega-3 dan vitamin A bisa memperparah mata kering.
Dampak Mata Kering Jika Tidak Diatasi
Mata kering jika dibiarkan terus-menerus, bisa menimbulkan berbagai dampak serius, seperti:
- Rasa Tidak Nyaman
Rasa yang timbul seperti perih, gatal, mata seperti berpasir, atau sensasi terbakar. Kadang mata terasa berat dan sulit terbuka saat bangun tidur.
- Penglihatan Buram Sementara
Kurangnya pelumas alami menyebabkan cahaya tidak dibiaskan sempurna, membuat pandangan buram, terutama saat berkendara atau membaca.
- Mata Merah dan Iritasi
Disebabkan karena gesekan permukaan mata, sehingga tanpa pelumas yang cukup bisa menyebabkan peradangan pada mata.
- Meningkatkan Risiko Infeksi
Air mata mengandung antibodi dan zat pelindung. Jika produksinya berkurang, maka mata menjadi lebih rentan terhadap kuman.
- Kerusakan Permukaan Mata
Dalam kasus yang cukup parah, mata kering dapat menyebabkan luka pada kornea, jaringan parut, hingga gangguan penglihatan permanen.
Insto Dry Eyes Solusi Mata Kering
Insto Dry Eyes menjadi teman setia untuk mataku, sebab mempunyai kandungan yang memberikan efek pelumas seperti air mata, sehingga mampu mengatasi gejala kekeringan pada mata serta meringankan iritasi pada mata yang diakibatkan kekurangan produksi air mata.
Insto Dry Eyes kemasannya hanya 7,5 ml (kira-kira sebesar ibu jari), sehingga mudah dibawa karena muat di saku celana atau baju bahkan di dalam dompet sekalipun. Obat tetes Insto Dry Eyes sudah tidak diragukan, karena selain sudah bersertifikat halal juga telah lulus uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Harganya pun terjangkau karena cuma Rp15.900,- saja.
Kesimpulan
Mata kering bukan sekadar masalah sepele, namun bisa menjadi gangguan kronis yang memengaruhi kenyamanan, produktivitas, entah itu yang bekerja di luar ruangan maupun yang bekerja di dalam ruangan.
Menjaga kelembapan mata, dengan sering berkedip, menghindari pemicu lingkungan, menggunakan obat tetes mata (air mata buatan) adalah langkah penting untuk melindungi penglihatan jangka panjang.
#InstoDryEyes
#MataKeringJanganSepelein
Sumber:
https://insto.co.id/
https://www.alodokter.com/
https://hellosehat.com/
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Maaf jika tidak saya publish komentar yang menyertakan link.