Langsung ke konten utama

Bersama Bersinergi Wujudkan Kualitas Udara Bersih

Bersama Bersinergi Wujudkan Kualitas Udara Bersih


Kisah seseorang terpapar polutan dapat bervariasi, tergantung pada lingkungan dan sumber polutan yang terlibat. Berikut adalah contoh kisah simulasi:


Nama Karakter: Susanti

Susanti tinggal di sebuah kota besar yang sering mengalami tingkat polusi udara tinggi akibat lalu lintas kendaraan dan aktivitas industri. Suatu hari, Susanti sedang dalam perjalanan pulang setelah bekerja, menggunakan sepeda motor pribadi. Saat perjalanan, Susanti tanpa sadar terpapar langsung pada polutan udara seperti partikulat matter dan gas buang kendaraan di jalan raya yang padat. Meskipun mengenakan masker penutup wajah, Susanti merasakan bau asap kendaraan dan mulai merasa sesak napas.

Setelah beberapa minggu, Susanti mulai mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan paparan polutan, seperti iritasi mata, batuk-batuk, dan kesulitan bernapas. Ia pun memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter, dan setelah pemeriksaan, dokter menyimpulkan bahwa gejala-gejala tersebut kemungkinan disebabkan oleh paparan polusi udara.

Susanti menjadi lebih sadar akan pentingnya melindungi diri dari paparan polutan dan mulai mengambil tindakan pencegahan, seperti menghindari perjalanan di jam-jam padat lalu lintas, menggunakan masker anti polusi, dan mendukung inisiatif untuk meningkatkan kualitas udara di kota tersebut.

Kisah ini mencerminkan bagaimana seseorang dapat terpapar polutan dalam kehidupan sehari-hari dan menghadapi dampak kesehatan yang mungkin timbul dari paparan tersebut.

Penyebab Kualitas Udara Terganggu

Kualitas udara dapat terganggu oleh berbagai penyebab, yang dapat berasal dari sumber alamiah maupun aktivitas manusia. Beberapa penyebab umumnya meliputi:

1. Emisi Kendaraan Bermotor.
Gas buang dari kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar fosil, mengandung polutan seperti nitrogen dioksida (NO2) dan partikulat matter (PM).

2. Industri dan Proses Manufaktur.
Emisi dari kegiatan industri dan proses manufaktur dapat mengandung zat-zat berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), dan senyawa organik volatil (VOCs).

3. Pembakaran Bahan Bakar Fosil.
Pembakaran batu bara, minyak, dan gas menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2) dan berbagai polutan atmosfer seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida.

4. Pertanian.
Penggunaan pupuk dan pestisida di pertanian dapat menghasilkan amonia dan senyawa kimia lainnya yang mempengaruhi kualitas udara.

5. Pembakaran Sampah Terbuka.
Pembakaran sampah terbuka dapat menghasilkan asap dan zat-zat kimia beracun yang mempengaruhi udara.

6. Kebakaran Hutan dan Lahan.
Kebakaran hutan dan lahan menghasilkan asap, karbon dioksida, dan partikulat matter yang dapat merusak kualitas udara regional dan bahkan global.

7. Penggunaan Bahan-Bahan Kimia Berbahaya.
Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam industri atau rumah tangga dapat menghasilkan emisi gas atau partikel yang merugikan kualitas udara.

8. Cuaca dan Faktor Alamiah.
Faktor cuaca seperti angin lemah atau inversi termal dapat memperburuk polusi udara dengan membatasi dispersi polutan.

Pemahaman dan pengelolaan faktor-faktor ini sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas udara serta melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

dr Aris Nurzamzani, MKM

"Pencegahan dampak polusi udara untuk masyarakat hendaknya menerapkan 6M + 1S, sebab polusi udara dapat terjadi baik di luar maupun di dalam ruangan", terang dr. Aris Nurzamzani, MKM selaku Plt. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

 

Sinergitas Wujudkan Kualitas Udara Bersih Tanpa Batas

Tanggal 16 November 2023 lalu, Saya berkesempatan mengikuti diskusi publik yang diadakan oleh Kantor Berita Radio (KBR) bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dengan mengusung tema 'Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di Kota Jakarta dan Kota kota Besar di Indonesia'.

Untuk mewujudkan kualitas udara bersih di kota besar di Indonesia, sinergitas antara sektor transportasi dan sektor energi menjadi krusial. Beberapa langkah yang dapat diambil melibatkan kedua sektor tersebut, yakni:
  • 1. Promosi Transportasi Berkelanjutan.
👉Mendorong penggunaan transportasi berkelanjutan, seperti transportasi umum, sepeda, dan pejalan kaki.

👉Inisiatif untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berkontribusi besar terhadap polusi udara.

  • 2. Penggunaan Energi Bersih dalam Transportasi
👉Mendukung penggunaan kendaraan listrik atau bahan bakar ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas buang.

👉Mendorong investasi dalam infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik.

  • 3. Penyediaan Infrastruktur Transportasi Umum.
👉Meningkatkan dan mengoptimalkan jaringan transportasi umum untuk mengurangi kebutuhan akan kendaraan pribadi.

  • 4. Transisi ke Energi Bersih.
👉Mengembangkan sumber energi bersih dan ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

  • 5. Penyadaran Masyarakat.
👉Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan transportasi berkelanjutan dan kontribusi positifnya terhadap kualitas udara.

  • 6. Regulasi Lingkungan yang Ketat.
👉Menerapkan regulasi yang ketat terkait emisi kendaraan dan standar kualitas udara untuk industri.

  • 7. Pengembangan Teknologi Hijau.
👉Mendorong inovasi teknologi untuk mengembangkan solusi transportasi dan energi yang lebih ramah lingkungan.


Sinergitas yang efektif antara sektor transportasi dan energi memerlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kualitas udara di kota besar.

Kontribusi yang bisa dilakukan agar kualitas udara bersih

Individu dapat memberikan kontribusi positif terhadap menjaga kualitas udara bersih dengan mengambil langkah-langkah pencegahan dan mendukung praktik-praktik ramah lingkungan. Berikut beberapa kontribusi yang dapat dilakukan:
  • Penggunaan Transportasi Berkelanjutan
Memilih transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki untuk mengurangi emisi kendaraan pribadi.

  • Pemeliharaan Kendaraan.
Melakukan perawatan berkala pada kendaraan untuk memastikan pengoperasian yang efisien dan mengurangi emisi.
"Sekitar 0,79 persen sepeda motor dan 29,8 persen mobil sudah melakukan uji emisi", dikutip dari Tiyana Brotoadi selalu Ketua Sub Kelompok Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLH DKI Jakarta.

Menurut Tiyana Brotoadi, apabila kendaraan belum melakukan uji emisi maka akan dilakukan uji emisi di tempat.


  • Penggunaan Kendaraan Ramah Lingkungan.
Jika memungkinkan, memilih kendaraan listrik atau dengan emisi rendah untuk mengurangi dampak negatif terhadap kualitas udara.

  • Pengurangan Konsumsi Energi.
Menghemat energi di rumah dengan mematikan peralatan listrik saat tidak digunakan dan memanfaatkan lampu LED yang lebih efisien.

  • Recycle dan Pengelolaan Sampah.
Mendukung praktik daur ulang dan pengelolaan sampah yang baik untuk menghindari pembakaran sampah terbuka yang dapat menghasilkan polutan udara.

  • Menanam Pohon dan Vegetasi.
Menanam pohon di sekitar rumah atau berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon untuk membantu menyaring udara dan memberikan oksigen.

  • Edukasi dan Kesadaran Masyarakat.
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara bersih dan mengadopsi praktik hidup yang ramah lingkungan.

  • Pemilihan Produk Ramah Lingkungan.
Memilih produk dengan label ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.

  • Partisipasi dalam Inisiatif Lingkungan.
Yakni bergabung dengan kelompok atau inisiatif lingkungan setempat yang bertujuan menjaga kebersihan udara dan lingkungan.

  • Advokasi untuk Kebijakan Lingkungan.
Mendukung dan mempromosikan kebijakan yang mendukung pengurangan emisi dan peningkatan kualitas udara di tingkat lokal, nasional, dan global.

Menurut Kompol Edi Supriyanto, untuk kendaraan yang belum lulus uji emisi maka akan diberlakukan tilang, dan penilangan jangan dijadikan beban.


Melibatkan diri dalam tindakan-tindakan ini, baik secara individu maupun kolektif, dapat memberikan kontribusi signifikan untuk menjaga kualitas udara bersih dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Salah Satu Karya Cerpen dari Kumpulan Cerpen Garwa: Sigaraning Nyawa

Halo sobatq, siapa diantara kalian yang suka membaca cerpen, novel dan buku lainnya? Kalau Saya suka banget, dan alhamdulillah sudah beberapa buku antologi cerpen dan puisi yang salah satunya terdapat karya Saya. Seperti baru-baru ini, Saya bersama teman-teman penulis dari berbagai latar, hingga berbagai daerah telah berhasil membukukan karya setelah mengikuti kelas KMO Batch 26 kelompok 11 beberapa waktu lalu. Kumpulan cerpen tersebut kami beri judul Garwa: Sigaraning Nyawa. Jadi, Garwa ini sering dipahami dengan “Sigaraning Nyawa” yang artinya belahan nyawa atau belahan jiwa. Yang tentunya memiliki makna jika istri adalah belahan jiwa bagi suaminya. Oiya, hampir terlupa. KMO atau Komunitas Menulis Online ini kerap mengadakan kelas belajar secara online loh. Dan, ketika nama kita terdaftar, kita akan di add di whatsapp grup dan grup khusus telegram. Tapi, ada tantangannya setelah kelas berjalan, dan tugas harus dikerjakan sesuai deadline yang diberikan. Jika sebanyak 3 kali kita tidak

Menata Hati Dalam Meraih Mimpi Setelah Tertipu Modus Endorse Bersama ASUS OLED

Kronologi Kejadian Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. "Ayuk, ada job posting di Instagram, minfoll, fee + reimburse. Mau gak?" "Iya, mau." "Ini link WAG-nya, gabunglah!" "Ok!" Seperti biasa, jika ada informasi job adikku akan share via japri di WhatsApp , begitu pula sebaliknya jika ada info job yang Saya dapatkan maka akan Saya share juga ke dia. Setelah akhirnya berhasil masuk grup, Saya pun tidak langsung mendaftarkan diri namun masih melihat situasi, "Apakah benar akan di reimburse ?"  Beberapa menit kemudian grup sudah dipenuhi dengan chat - teman termasuk adikku - yang sudah mulai melakukan pemesanan, mulai dari jenis pesanan (scarf/pasmina, tunik, gamis, Koko + sarung, sarimbit couple hingga sarimbit keluarga), ukuran yang dipesan, hingga segala macam prosedur yang meyakinkan jika campaign ini memang benar adanya, bukan tipu-tipu. Terlebih yang menjadi penanggung jawab di grup juga seorang teman satu profesi (di g

Traveling ke Hutan Mangrove Bengkulu

Halo. Apa rencana kalian Weekend nanti? Sudah punya rencana dan sudah tahu mau kemana? Kemana pun tujuan kalian berlibur nanti, tetap utamakan keselamatan ya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Nah, soal weekend mau kemana, saya punya usul nih, kalau weekend-nya bisa jalan-jalan ke Hutan Mangrove Bengkulu.  Buat warga Bengkulu pasti sudah tidak asing lagi ya dengan tempat wisata yang satu ini, lokasinya berada di Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu, tepatnya berada di Kampung Sejahtera setelah Dermaga 1 menuju Pelabuhan Pulau Baai. Saat tiba di lokasi, kita akan disajikan suasana hutan mangrove, dan menariknya kita juga bisa menggunakan fasilitas perahu nelayan sekitar untuk bisa mengelilingi lokasi hutan mangrove, karena katanya belumlah lengkap apabila belum mengelilingi hutan Mangrove tersebut. Tarif naik perahu nelayan terbilang murah, cukup merogoh kocek hanya Rp. 10.000 sampai Rp. 15.000 , kita sudah bisa menggunakan perahu untuk melihat hut