Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di Kota Besar dengan Sinergitas Antara Sektor Transportasi dan Sektor Energi
Beberapa hari lalu di salah satu WhatsApp Grup seorang teman curhat, jika ia mengalami demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, bahkan kelelahan. Dan, tanpa disangka teman lainnya menyahut dengan keluhan yang sama terjadi pada salah satu anggota keluarganya. Dari kondisi tersebut bisa diketahui jika apa yang dialami oleh teman Saya itu adalah ISPA, atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut, sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk pada sekelompok infeksi yang menyerang saluran pernapasan, baik saluran napas atas (hidung, tenggorokan, sinus) maupun saluran napas bawah (bronki dan paru-paru).
ISPA dapat disebabkan oleh berbagai jenis agen infeksi, termasuk virus, bakteri, dan jamur. Infeksi ini dapat mempengaruhi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Dan, yang paling mencengangkan ialah apa yang disampaikan oleh Pak Saji selaku perwakilan dari Dr. Rusli dari Dinas Kesehatan Surabaya, jika Data ISPA di Kota Surabaya terjadi sedikit peningkatan di tahun 2023 dengan kelompok umur lebih banyak di usia produktif 20-45 tahun yang terbanyak terinfeksi."
Wujudkan Kota Udara Bersih Bebas Polusi
Pada umumnya, kota-kota besar, termasuk destinasi pariwisata seperti misalnya di Bali, Yogyakarta dan Kota besar lainnya sering menghadapi masalah polusi udara akibat pertumbuhan populasi, aktivitas industri, dan tingkat lalu lintas yang tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan kesadaran terhadap masalah kualitas udara, dan beberapa langkah telah diambil untuk mengatasi polusi udara di Bali dan kota-kota besar lainnya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan kualitas udara di kota besar seperti Bali melibatkan:
- Pertumbuhan Pariwisata. Seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata di Bali, peningkatan jumlah wisatawan dan infrastruktur pariwisata dapat berkontribusi pada peningkatan polusi udara.
- Lalu Lintas dan Transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor, termasuk kendaraan pribadi dan transportasi umum, dapat menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi gas buang.
- Industrialisasi. Jika ada peningkatan aktivitas industri, termasuk pertumbuhan sektor manufaktur, ini dapat menyebabkan peningkatan emisi polutan udara.
- Kebijakan Lingkungan. Adopsi kebijakan lingkungan yang lebih ketat, termasuk kontrol emisi industri dan regulasi kendaraan bermotor, dapat berdampak positif pada kualitas udara.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat. Kesadaran masyarakat tentang masalah kualitas udara dan partisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dapat membawa perubahan positif.
Penting untuk memantau data kualitas udara secara berkala dan memahami dampak dari faktor-faktor yang berkontribusi pada perubahan tersebut. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat bekerja bersama-sama untuk mengimplementasikan kebijakan dan tindakan yang mendukung peningkatan kualitas udara di kota besar seperti Bali dan kota-kota besar lainnya.
Mengapa perlunya Sinergitas Antara Sektor Transportasi dan Sektor Energi?
Sinergitas antara sektor transportasi dan sektor energi sangat penting karena keduanya saling terkait dan dapat saling mempengaruhi. Berikut beberapa alasan mengapa sinergitas ini sangat diperlukan:
- Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca.
Perlu diketahui, jika sektor transportasi seringkali menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca, terutama melalui penggunaan bahan bakar fosil. Dengan berkolaborasi dengan sektor energi untuk memperkenalkan sumber energi terbarukan dan teknologi bersih, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim.
- Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil.
Transportasi masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Sehingga, sinergi antara sektor transportasi dan energi diperlukan untuk mencari alternatif bahan bakar yang lebih bersih, seperti listrik, hidrogen, atau bahan bakar bio.
- Efisiensi Energi.
Pengoptimalan penggunaan energi dalam sektor transportasi dan penyediaan energi yang lebih efisien dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
- Pembangunan Infrastruktur yang Terpadu.
Sinergi antara sektor transportasi dan energi diperlukan untuk membangun infrastruktur yang terpadu, termasuk stasiun pengisian kendaraan listrik, jaringan transportasi umum yang efisien, dan infrastruktur penopang energi terbarukan.
- Inovasi Teknologi.
Inovasi dalam teknologi energi dan transportasi harus mendukung satu sama lain. Pengembangan baterai yang lebih efisien, teknologi hidrogen, dan kendaraan listrik memerlukan dukungan dan penelitian dari kedua sektor.
- Peningkatan Efisiensi Transportasi.
Sinergi dapat membantu meningkatkan efisiensi transportasi melalui pengoptimalan rute, logistik, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
- Kesinambungan Ekonomi dan Lingkungan.
Sinergi antara sektor transportasi dan energi tidak hanya tentang mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan kesinambungan ekonomi. Transisi ke energi bersih dan transportasi berkelanjutan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan peluang ekonomi.
- Kehidupan Kota yang Lebih Baik.
Dengan mengintegrasikan sektor transportasi dan energi, kita dapat menciptakan kota yang lebih bersih, lebih aman, dan lebih berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Ketahanan Energi.
Dengan menyelaraskan sektor transportasi dan energi, kita dapat menciptakan sistem yang lebih tangguh dan dapat menanggapi tantangan terkait pasokan energi dan distribusi.
Menurut Danang Kurniawan, SH dari Dinas Perhubungan Kota Semarang, salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi emisi dari segi transportasi yakni dengan melarang masuk kendaraan truk yang gas buang emisinya tinggi dari Jam 6-8 pagi, sedangkan pun di sore hari pada jam 3-5 sore.
Melalui sinergi antara sektor transportasi dan sektor energi, kita dapat mencapai sistem transportasi yang lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, dan efisien energi, yang mendukung tujuan keseluruhan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Maaf jika tidak saya publish komentar yang menyertakan link.